Selamat Datang Para Tamu Undangan, Mohon Doa Restu Dikediaman Abah Uhi dan Ibu Nurhayati Beserta Ke Dua Mempelai, Ramandrawata dan Yulianti

Ikuti kami untuk mendapatkan Berita Aktual lainnya

Mediaakurat.org, BOGOR,- Tenjo-Resepsi Pernikahan Suksesnya acara ijab kabul Ramandrawata dan Yulianti, lalu duduk di kursi Plaminan yang dudah di sediakan di hiasi oleh bunga-bunga indah bagaikan, Sepasang Raja dan Ratu dunia milik berdua.

Ramandrawata/Raman, adalah selaku Pengatin Putra Pertama dari Abah Uhi dan ibu Nurhayati, yang di gelar di tempat kediaman Rumah Abah Uhi, Kampung Cilejet Nyomplong, RT. 01/RW.01, Desa Batok, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Pada hari Minggu, (12/07/2025).

Abah Uhi selaku orang tua mempelai Pria, yang telah mengelar pernikahan Ramandrawata/Raman, dengan Yulianti,

putri dari H. Abah Nurhedi dan Ibu Hj. Anah, acara berlangsung Sukses di kediaman mempelai Pria,

Sejumlah ucapan ‘selamat’ banyak diterima oleh kedua mempelai usai menggelar prosesi sakral Ijab Kabul. Terlihat sejumlah tokoh adat, tokoh agama, tokoh politik, tokoh masyarakat, dan sejumlah pejabat baik dari instansi setempat maupun dari luar daerah turut menghadiri acara yang digelar secara sederhana tersebut.

Sementara, acara resepsi pernikahan kedua mempelai yang digelar di tempat yang sama terangnya,”

Dipagi hari, prosesi Ijab kabul digelar, tampak kedua mempelai menggenakan pakaian adat, dengan warna yang sama dan terlihat orangtua atau wali mempelai wanita bersiap untuk menikahkan putrinya kepada sang calon mempelai pria.

Orangtua mempelai wanita, Abah H. Nurhedi dan ibu Hj. Anah dari Lebak Banten, melepaskan putrinya untuk dinikahi oleh calon mempelai pria, kemudian mempelai pria Ramandrawata, menerima mempelai wanita untuk dinikahi. Ijab kabul merupakan ucapan Sakral ke-sepakatan antara kedua belah pihak selamanya.

Prosesi suci dan sakral tersebut disaksikan dan tercatat secara resmi di KUA setempat, hal ini menjadi momen istimewa bagi pemilik media tinta informasi Amuri karena telah sukses menggelar prosesi perkawinan anak pertamanya.

Sebelumnya, keluarga kedua mempelai melaksanak rangkaian ngunduh mantu, antara lain, penampilan Qasidah, adat budaya Bogor penyematan simbolis tanda kasih dari calon mertua, (tradisi suapan) dan pemberian gelar adat. Terakhir acara inti atau memboyong calon pengantin wanita ke kediaman calon mempelai pria.

Di awal acara, keluarga besar pasangan calon pengantin dan tamu undangan menyaksikan penampilan Qasiah Marawis, tarian, hiburan adat ada yang dandan lawakan, Kuntilanak, Pocong, Genderuo, dengan suasana meriah menjadikan simbolis yang tak terlupakan,  Dilanjutkan penyerahan tanda simbolis, berupa penyematan cincin kepada kedua calon pasangan Mempelai.

Gula kelapa bermakna harapannya agar rumah tangga kedua mempelai semanis gula kelapa dan melambangkan persatuan dua insan yang tidak terpisahkan lagi.

Kopi pahit dan manis, disuapai terlebih dahulu kopi pahit baru kopi manis. Artinya kehidupan tidak selamanya manis, ada kalanya pahit sehingga apapun rasanya di rumah tangga harus tetap dijalani bersama-sama.

Setelah acara ngunduh mantu sukses digelar, selanjutnya pengantin wanita Putri dari H. Nurhedi, dan ibu Hj.Anah,  diboyong ke rumah calon pengantin pria Ramandrawata, Tutup.(R.Oji )