Mediaakurat.org, Penajam,- Dalam rangka penyusunan RKPD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Untuk mengimplementasikan tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten PPU sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan, untuk menghasilkan acuan bagi arah kebijakan dan pelaksanaan proses pembangunan jangka menengah Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Hal ini diungkap Kepala Dinas Perikanan Kabupaten PPU Rozihan Asward ketika wawancara dengan Mediaakurat.org diruang kerjanya, dalam rangka peyusunan RKPD Kabupaten Penajam Paser Utara dan Renja perangkat daerah tahun anggaran 2026. Pada Selasa (18/3/2025).
“Tujuannya untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi yang baik antar fungsi pemerintah daerah dalam ruang dan waktu, dan menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan,” jelas dia.
Menurutnya juga untuk menjamin komitmen terhadap kesepakatan program yang sudah dibahas secara partisipatif antar semua komponen, mulai dari saat penyusunan, penuangan ke dalam Dokumen Renstra hingga penjabarannya ke dalam Renja Perangkat Daerah.
Rozihan Asward merincikan luas wilayah 3.060,82 Kilometer persegi (91,83%), luas lautan 272,24 Kilometer persegi (8,17%), panjang pantai 272 Kilo meter, terdiri dari empat Kecamatan antara lain penajam, Waru, Babulu dan Sepaku
Menurut dia, belum optimalnya pemanfaatan potensi perikanan, disebabkan penurunan jumlah nelayan yang bekerja dibidangnya lantaran kurangnya minat generasi muda untuk bekerja sebagai nelayan.
Sehingga lanjut dia tidak ada regenerasi bagi nelayan-nelayan yang sudah tidak lagi melaut, masih rendahnya pengelolaan pasca panen dan nilai tambah produksi perikanan, Rendahnya pemanfaatan teknologi dalam budidaya perikanan, Belum optimalnya produksi benih perikanan dalam menunjang produksi perikanan daerah.
Ditambah lagi masih kurangnya ketersediaan dan kualitas benih ikan, masih rendahnya mutu keamanan dan daya saing produk olahan perikanan, masih kurangnya sinkronisasi antara produksi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, masih rendahnya kualitas SDM dan kapasitas kelembagaan pelaku usaha perikanan, masih rendahnya kesadaran pelaku usaha perikanan untuk pengurusan legalitas dan ijin usaha.
Dikatakannya, peluang dan potensi perikanan Kabupaten PPU didukung dengan garis pantai yang relatif panjang sekitar 272 Km, Cukup banyak sumber daya potensial ikan yang dapat dikelola karena Kabupaten PPU berada digaris pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar.
Sebagai daerah mitra Ibukota Baru Negara Republik Indonesia (IKN), maka kebutuhan akan pangan jenis hayati bagi masyarakat yang bersumber dari ikan sangatlah besar, terlebih pemerintah pusat sedang menggalakkan program konsumsi ikan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat agar kebutuhan protein dapat terpenuhi.
Dengan demikian pemerintah dapat menekan angka stunting di Masyarakat, yang mana otensi perikanan budidaya yang terdiri dari dua jenis, yakni budidaya air payau dan budidaya air tawar, yang mana potensi budidaya air payau dengan pemanfaatan lahan tambak mencapai sekitar 9.463 Hektare, namun baru termanfaatkan sekitar 4.169 Hektare.
Kemudian untuk lahan budidaya kolam air tawar atau perikanan darat, mencapai 1.217 hektare dan yang baru digarap dan berproduksi baru sekitar 402 hektare, sehingga masih banyak peluang pengembangan budidaya perikanan.
“Sektor perikanan merupakan salah satu sektor lapangan usaha utama di Kabupaten PPU, selain sektor pertanian dan kehutanan yang selalu meningkat setiap tahunnya, pada 2023, Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi penyumbang PDRB terbesar ketiga dengan sumbangan 12,26% terhadap PDRB.”Tutupnya.ADV