Mediaakurat.org, Penajam,- Usaha beternak bebek, merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan keuntungan. Demikian dikatakan Andi Traso yang juga sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, ia menyampingkan di sela sela pekerjaannya sebagai ASN, kegiatannya saat ini merupakan alternatif ketika pensiun nanti, supaya ada aktivitas menjadi peternak bebek petelur.
Di tempat tinggalnya beralamat Dusun Pondok Kessi, Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam ini Andi Trasodihato peternak bebek petelur ini terinspirasi dari cita cita luhur Pemerintah dalam rangka mendukung swasembada pangan,” tentunya semua sektor kita bangun baik disektor pertanian dan sektor perternakan,” ungkapnya.
Lebih detail andi traso menjelaskan, menurutnya banyak harapan untuk mengajak masyarakat di Kabupaten PPU untuk menggeluti bidang ini, sehingga tidak ada lagi lahan lahan yang kosong yang di biarkan terlantar begitu saja, karena lahan tersebut mempunyai nilai, iapun sudah mencoba untuk memanfaatkan lahan lahan itu untuk budidaya bebek pertelur.
“ Alhamdulillah, dari apa yang kita budidayakan ini bisa memanfaatkan potensi yang ada, yang mana pakan itik berasal dari limbah limbah pertanian dan limbah limbah perikanan kita olah menjadi pakan bebek dan alhamdulillah sudah kita kembangkan kurang lebih sekitar setahun yang lalu perkembangan itu luar biasa cukup bagus,” sebutnya.
Awalnya saya memelihara sebanyak 500 ekor bebek dengan jenis bebek alabio mojosari jenis bibitnya dari Kalimantan Selatan denga tipe AM, dikembangkan di Kabupaten PPU, dari 500 ekor bebek dibudidayakan dan alhasil dari 500 itu telur yang dihasilkan kurang lebih sekitar 80 persen.
Tak butuh lahan yang terlalu luas yang penting ada area untuk kandangnya, ada tempat bermainnya dan juga kolam kolamnya untuk berenang dan makanannya cukup dari limbah pertanian salah satunya dedak, ada limbah limbah ikan, tumbuh tumbuhan yang diberikan dan pertumbuhan bebek bebek tersebut beserta hasil telurnya juga bagus
“ Target kami untuk pengembangan budidaya bebek diharapkan mencapai kurang lebih 5000 ekor bertahap, dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif dimanfaatkan untuk sementara, yang tidak kalah pentingnya, awal yang dipelihara 500 ekor bebek dengan 80 persen bertahan hidup,” sebutnya.
Seiring keberhasilan ternak bebek itu, ada permintaan pasar yang membutuhkan telur bebek mentah atau yang original dilepas di pasaran, dan ada juga telur bebek asin yang masih mentah, intinya pasar membutuhkan dan kita menjual, begitu juga di warung warung ada yang membutuhkan kita jual dari produksi 500 ekor bebek dalam satu hari menghasilkan 400 butir telur, diproduksi juga menjadi makanan olahan salah satunya telur asin.
Aktifitas rutin yaitu memberikan makan pada bebek pada waktu pagi pukul 7-8 pagi dan sore pada pukul 16 -17.
Sampai pada tahap proses mengasinkan telur bebek.
“ Yang pertama membutuhkan serbuk bata merah kita tumbuk menjadi serbuk pupuk nanti ditambah dengan abu dan abu itu hasil proses dari pembakaran sekam padi kita bakar sampai menjadi abu.
Selanjutnya perbandingannya tiga kilo serbuk bata merah dicampur dengan satu kilo garam abu sekam kemudian ditambahkan air sedikit demi sedikit sehingga menjadi seperti adonan, lalu telur dari kandang kita cuci bersih terlebih dahulu untuk menghilangkan bakteri bakteri yang disebut sarmonela.
Setelah telur kita bersihkan, kemudian ditiriskan lalu letakkan di tempat yang bersih, saatnya kita balur balur atau dilumuri dengan adonan tadi, terus diperam dalam ember, jika ada permintaan di pasar, minta asin ya berarti harus diperam selama lebih dari 12 hari, rata rata produksi dari kami 10 hari, itu sudah banyak terjual di pasar dan siap dinikmati.
Ini bisnis kecil kecilan, usaha kecil kecilan untuk keluarga sendiri luar biasa dan kita tidak mengandalkan tenaga dari luar, tapi anak istri dan saya sendiri turun tangan, alhamdulillah, mengenai kondisi bebek, ini tidak terus terusan bertelur, ada masanya dan dalam kondisi ini bebek harus diberikan minuman yang mengandung vitamin, rata rata durasi bertelur bebek kurang lebih lima sampai enam bulan.
“Hasil telur asin dapat dijual di mana saja, bahkan permintaan di pasar cukup tinggi, terkadang kita kualahan melayani permintaan pasar, untuk memenuhi permintaan pasar Petung saja rata rata dalam seminggu 900 butir telur dengan harga Rp 2800, yang mentah dari kami, kalau yang asin Rp 3500, sampai dengan Rp 4000, sistem penjualannya kita titip di warung warung, rumah makan, dan ini juga menjadi usaha sampingan yang punya nilai ekonomi,”tutup Andi Trasodiharto.ADV