Wajah Sambong Duran Berubah Drastis, Dulunya Kumuh, Kini Jadi Kawasan Lingkungan Sehat Penuh Harapan.

Ikuti kami untuk mendapatkan Berita Aktual lainnya

MEDIAAKURAT.Org, JOMBANG,- Siang itu terik matahari cukup panas mengitari kawasan proyek Dusun Sambong Duran, Desa Jombang, Kabupaten Jombang, Jatim.

Di mana sejumlah pekerja proyek di kawasan tersebut yang sebelumnya terkesan kumuh, kini “disulap” menjadi kawasan produktif, lingkungan yang sehat nan asri. Tampak pekerja dengan semangatnya mulai membongkar pagar seng keliling, memperbaiki sebagian paving block yang sudah tertata rapi mengelilingi area proyek, sebagian lagi memasang atap kanopi. Para pekerja ini asli warga setempat, sehingga tak perlu mendatangkan tenaga luar Jombang. Awak media ini turun ke lokasi menyaksikan langsung para pekerja melakukan aktivitasnya. Sementara itu, pemandangan yang sangat menyenangkan anak-anak kecil berlari riang di tengah-tengah lapangan yang ditanami pohon-pohon tanaman hijau yang mulai tumbuh subur untuk bermain.

Untuk diketahui,  proyek strategis Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sambung Duran Desa Jombang ini dulunya hanya hamparan lapangan tak terurus. Kepadatan penduduk dan bangunan sempit dan kurang nyaman bagi warga. Kekurangan sarana dan prasarana yang layak seperti jalan, air bersih, drainase dan sanitasi yang memadai.

Kondisi sanitasi yang buruk di daerah kumuh dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Daerah kumuh dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, seperti pencemaran air dan udara serta masalah sampah yang tidak terkelola. Ditambah lagi masalah penyebab ketimpangan ekonomi dan mengurangi kualitas hidup masyarakat.

Sambong Duran, Desa Jombang sebelumnya merupakan kawasan kumuh, kini barubah wajah menjadi lingkungan harapan.

Upaya Pemkab Jombang dalam pemusatan penataan ulang bangunan dan infrastruktur di daerah kumuh untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Perubahan ini tidak lepas dari program revitalisasi kawasan kumuh melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) tahun 2023. Pembangunan infrastruktur dasar tersebut dikerjakan secara swakelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Berkah Air Mandiri”, dengan fokus pada penyediaan air minum, sanitasi, drainase, ipal, TPS3R, jalan lingkungan serta landscape ruang terbuka publik.

Andika salah satu perwakilan dari warga yang turut andil dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Sambong Duran, menuturkan pada awak media ini terkait upaya pemerintah dalam merubah wajah desanya yang dulu merupakan kawasan kumuh.

“Dulu lapangan ini sepi, rumput liar tinggi dan cenderung kumuh. Tapi nanti setelah dibuka dan dimanfaatkan, suasananya akan langsung berubah drastis. Anak-anak bisa bermain, wisata kuliner di sentra UMKM, warga ngopi di pinggir lapangan. Ini akan jadi pusat aktivitas baru,” tutur Andika di sela memantau pekerjaan proyek yang terus berlanjut.

Indra Ketua RT 8 turut menuturkan, warga bersama Pemerintah Desa kini tengah merancang pemanfaatan lanjutan lapangan tersebut, tak hanya sebagai sarana ruang terbuka publik, tetapi juga sebagai sentra ekonomi lokal dan edukasi. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan bisnis UMKM dan bazar produk-produk rumahan warga sekitar.

“Kami sudah sepakat menjadikan lapangan ini lokasi kegiatan UMKM harian atau pun mingguan. Ada jajanan, kerajinan, hingga produk olahan warga. Harapannya, ekonomi warga bisa ikut tumbuh, dan dapat menjadi pusat percontohan,” tutur Indra kepada awak media ini saat ditemui di lokasi proyek, kemarin.

Agung Hariadi Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Jombang, menyambut baik inisiatif warga. Ia menegaskan, infrastruktur yang telah dibangun melalui dana DAK PPKT 2023 kini sudah bisa dimanfaatkan sepenuhnya.

“Pekerjaan RTLH, sanitasi, jalan lingkungan hingga penyediaan air minum semuanya sudah selesai dan bisa digunakan warga, tinggal menunggu pembangunan fasilitas pelengkap lainnya yang akan dikerjakan secara bertahap termasuk pagar, lapak UMKM dan lain-lain. Untuk pengelolaan air bersih, kami sarankan agar sementara bermitra dengan PDAM agar tidak membebani anggaran desa,” tutur Agung menyarankan.

Lebih jauh Agung menjelaskan, dalam mewujudkan keberlanjutan sosial, warga turut aktif mengelola hasil pembangunan sehingga dampaknya akan jauh lebih luas dan berjangka panjang.

“Kini, lapangan Sambong Duren bukan hanya menjadi tempat berkumpul tetapi juga simbol perubahan dan keberhasilan. Bangunan terwujud sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang fungsional sebagai tempat berolahraga ringan, berinteraksi sosial dan membuka ruang baru bagi ekonomi warga. Lebih dari sekadar proyek fisik, ini adalah contoh konkret bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan KSM bisa mengubah wajah kawasan kumuh menjadi kawasan harapan.

“Kami yakin, inilah wujud nyata dari pembangunan yang berakar di bawah dimulai dari lapangan kecil, tetapi memiliki dampak besar. Pencanangan progam pembangunan ini akan terus berlanjut hingga tahun 2029,” tutup Agung Hariadi. (agus pamuji/*)