Mediaakurat.Org, PENAJAM,- Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar Workshop Ecoprint dengan teknik cetak yang memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, maupun batang untuk membuat motif pada kain dengan hasil unik dan menarik.
Workshop ini merupakan kegiatan pertama dilaksanakan TP PKK Kabupaten PPU, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman baru agar dapat berkarya menggunakan tehnik Ecoprint yang dibuka langsung Ketua TP PKK Kabupaten PPU, Sri Kusuma Winahyu di rumah jabatan bupati PPU, kilometer 09 Nipah-nipah, Senin, (03/02/2025).
Kegiatan ini bukan hanya diikuti anggota PKK terapi juga diikuti beberapa pengrajin lokal yang tergabung dalam Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang ada di Kabupaten PPU.
Pelatihan yang dikemas dengan kegiatan praktik langsung ini setidaknya diikuti oleh 30 peserta dari Dekranasda maupun TP PKK Kabupaten PPU.
Dalam sambutannya Ketua TP PKK PPU, Sri Kusuma Winahyu berharap Ecoprint ini dapat menjadi program rutin dan mampu memasuki pasaran serta menjadi karya seni yang bernilai jual khususnya di kabupaten PPU.
”Pelaksanaan workshop ini akan makin memajukan ecoprint sebagai salah satu produk kerajinan yang ada dan mampu berkembang serta bernilai jual di Kabupaten PPU,” harapnya.
Dia menjelaskan bahwa ecoprint adalah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana, tetapi bisa menghasilkan motif yang unik dan otentik.
Prinsip pembuatannya jelas dia, dengan menggunakan kontak langsung antara daun, bunga, batang, maupun bagian tubuh tanaman lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain.
Menurutnya, selama beberapa tahun terakhir, penggunaan teknik ecoprint memang semakin banyak. Hal ini dibuktikan dengan mulai banyaknya masyarakat yang menerapkan teknik membuat motif kain tersebut. Sayangnya, sambung dia, masih banyak orang yang belum bisa menyebutkan dan menjelaskan teknik dalam ecoprint.
” Jadi, meskipun kini sebagian besar orang sudah tahu apa itu teknik ecoprint, tetapi kebanyakan orang belum paham apa saja teknik yang bisa digunakan. Alhasil, mereka pun kesulitan saat ingin mencobanya sendiri. Saya berharap pelatihan ini mampu memberikan bekal dan kemampuan bagi seluruh peserta pelatihan di kabupaten PPU,” pungkasnya. Is/hms